PANGKEP - Plant Badriah (Bahan Bakar dari Sampah) yang merupakan sarana pengolahan sampah menjadi bahan bakar berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di Desa Padang Lampe, Kec Ma'rang, Kab. Pangkep resmi dioperasikan.
PT Semen Tonasa sebagai offtaker bahan bakar yang dihasilkan oleh Plant Badriah ini tentu saja sangat menyambut gembira. Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Anis, yang turut hadir dalam kegiatan tersembut menyampaikan dukungannya tas mulai beroperasinya Plant Badriah ini.
"PT Semen Tonasa siap menjadi suar penggunaan energi berbahan dasar sampah di Sulawesi Selatan khususnya dan di Indonesia Timur umumnya. Karena itu, sebagai offtaker dari Plant Badriah ini, kami telah membangun beberapa fasilitas pendukung di plant site atau pabrik kami, sehingga nantinya bahan bakar hasil pengolahan sampah ini bisa kami manfaatkan sebagai energi alternatif dalam proses produksi." ungkapnya.
Anis menambahkan, bahwa dengan keberadaan suplai bahan bakar dari sampah ini nantinya, diharapkan dapat meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) atau substitusi energi panas yang sedang digalakkan oleh PT Semen Tonasa dalam 5 tahun terakhir. "Saat ini, dengan penggunaan sekam padi serta limbah pertanian lainnya, kami berhasil mensubtitusi energi panas dalam proses produksi sampai dengan 15%. Dengan adanya bahan bakar dari sampah yang dikeluarkan oleh Plant Badriah ini, kami berharap pada tahun-tahun mendatang bisa mencapai hingga 25%. Ini tentu saja akan semakin memperkuat komitmen kami dalam hal penggunaan energi terbarukan dan juga mendukung program keberlanjutan." pungkasnya.
Plant Badriah (Bahan Bakar dari Sampah) ini diresmikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, pada hari Sabtu, 2 September 2023.( Herman Djide)